Pengendalian hama dan penyakit terpadu (PHT) merupakan
syarat mutlak. untuk penerapan teknologi strategi pengendaliannya sebagai
berikut: menggunakan varietas tahan hama/penyakit2, menanam tanaman yang sehat,
termasuk pengendalian dari aspek kultur teknis seperti pola tanam yang tepat,
pergiliran tanaman, kebersihan lapang, waktu tanam yang tepat, pengelolaan
tanah dan irigasi, menanam tanaman perangkap untuk mengendalikan
tikus,pengamatan berkala di lapangan, pemanfaatan musuh alami, seperti:
pemangsa (predator), misalnya laba-laba, capung, ular sawah, burung hantu,
katak dlsb.
pengendalian secara mekanik seperti: menggunakan alat atau
mengambil dengan tangan, menggunakan pagar, menggunakan perangkap, pengendalian
secara fisik seperti menggunakan lampu perangkap, penggunaan pestisida hanya
bila diperlukan dengan insektisida, fungisida atau molusida.Pengendalian hama
dan penyakit utama tanaman padi seperti tikus, wereng, penggerek batang dan
penyakit tungro, berikut uraiannya. Pengendalian Tikus :Pengendalian tikus
dengan bubu dilakukan seawal mungkin, yaitu pada saat pengolahan tanah sampai
panen.
Pemasangan bubu dipersemaian maupun di pertanaman merupakan
salah satu cara menekan populasi tikus. Pengendalian dengan racun tikus,
terdapat dua macam racun yaitu racun akut (sangat beracun, membunuh tikus
dengan cepat) dan racun kronis (membunuh tikus setelah makan berulang-ulang). Pengumpanan
dengan racun akut efektif dilakukan pada saat bera menjelang musim hujan, pada
saat itu sumber makanan tidak tersedia. Saat pertumbuhan vegetatif umpan
diletakkan di pematang dengan jarak ± 50 m antar lokasi umpan. Pada fase
bunting, umpan diletakkan pada petak sawah sejauh satu meter dari pematang, Saat
padi berbunga hingga panen, tikus sedang bunting atau beranak, pengemposan
dengan asap belerang atau karbit merupakan cara yang efektif. Pemasangan umpan
pada fase ini tidak efektif, karena sumber makanan melimpah.
Namun cara tersebut
dapat dikombinasikan dengan memberikan umpan berupa kepingan gula merah/jawa di
sarang tikus akan mengundang semut hitam/merah yang pada gilirannya akan
menyerang anak-anak tikus karena ada bau manis bekas air susu tikus. Selain
cara tersebut dapat pula dikombinasikan dengan penyemprotan pestisida organik
PessO Plus 20cc per 14 liter air/sprayer ditambah 2-3cc minyak serimpi, semprot
merata pada tanaman padi. Aroma menyengat dari ramuan tersebut akan menjauhkan
tanaman dari pemangsa tikus.Pengendalian Wereng Coklat.Tanam serempak dalam
areal atau hamparan yang luas - manfaatkan kelompok tani atau gapoktan desa atau
kecamatan atau beberapa kecamatan, selang waktu tanam dalam satu hamparan tidak
lebih dari 3 minggu, Laksanakan pergiliran varietas, Setiap varietas jangan
ditanam lebih dari 2 kali berturut-turut dalam setahunnya, selingi dengan
palawija, Pembuatan pesemaian dan penyediaan bibit sehat, Hindarkan pemupukan N
(Urea) berlebihan. Pupuk dengan unsur Kalium (K) dapat mengurangi keparahan
akibat serangan hama wereng, Pada tanaman terserang, keringkan petakan 3-4
hari.
Segera
setelah panen tunggul jerami dikomposkan kemudian di bajak, Apabila dalam
pengamatan ditemukan lebih dari 5 ekor wereng saat tanaman berumur kurang 40
hari, dan lebih dari 20 ekor wereng pada tanaman berumur lebih dari 40 hari.
Tanaman disemprot dengan insektisida organik PessO Plus 20-30cc per 14 liter
air/sprayer dengan ditambah 2cc minyak kampak serta 10-20 cc pelembut pakaian
[bisa diganti dengan 1 sendok makan detergen busa rendah non soda api contoh:
merk attack] Selain alternatif tersebut dapat digunakan Biopestisida Ponomu
untuk mengendalikan hama wereng dan walangsangit dengan cara: Sebelum digunakan
sprayer harus dibersihkan dari bekas penyemprotan
pestisida/fungisida/bakterisida kimia karena dapat mengurangi daya kerja
Ponomu, karena ponomu berbahan aktif jamur-jamur pathogen khusus bagi organisme
pengganggu tanaman tertentu seperti wereng dan walangsangit.
Ambil 1 sachet 30gram
untuk 14 liter air/sprayer. Tutup rapat nozel pada sprayer sehingga dihasilkan
semprotan kabut [mist]. Untuk hasil lebih baik dapat ditambahkan 10cc 4Plus
atau 1 sendok makan gula pasir/jawa.*Semprot ke lahan yang terkena serangan
wereng pada sore hari sesudah pukul 15.00. Penyemprotan dilakukan di atas
permukaan tanaman dan ke bawah permukaan dengan cepat.Pengendalian Penyakit
Tungro1.Segera setelah panen tanah dibajak agar singgang tidak tumbuh. Tanam
seawal mungkin secara serempak. Tanam serempak dalam areal atau hamparan yang
luas - manfaatkan kelompok tani atau gapoktan desa atau kecamatan atau beberapa
kecamatan, selang waktu tanam dalam satu hamparan tidak lebih dari 3
minggu.2.Pergiliran tanaman padi - padi - palawija.3.Gunakan varietas tahan
tungro seperti Mamberamo, IR-66, dan IR-74.4.Mencabut tanaman yang
terserang.5.Pengendalian secara kimiawi dilakukan sejak di pesemaian dengan
insektisida karbofuran (Furadan, Curater dll), atau dengan Confidor 5 WP.Pengendalian
Penggerek Batang.
Sampai saat ini tidak ada varietas padi yang tahan terhadap
penggerek batang. Tanam serempak dalam areal atau hamparan yang luas -
manfaatkan kelompok tani atau gapoktan desa atau kecamatan atau beberapa
kecamatan, selang waktu tanam dalam satu hamparan tidak lebih dari 3
minggu.2.Memotong jerami serendah mungkin dan di bakar.3.Hindarkan pemupukan N
yang berlebihan, pupuk K dapat mengurangi keparahan akibat serangan penggerek
batang.4.Segera setelah panen tunggul jerami dibakar dan dibajak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar